-->

Kamis, 26 April 2012

JAMU (Japanesse Music)

    
 K-ON
              K-On! bercerita mengenai 4 orang siswi sekolah di Jepang yang tergabung dalam sebuah klub musik ringan / pop yang sudah hampir ditutup. Meskipun hanya mereka anggota dari klub itu, namun pada dasarnya mereka bukanlah orang-orang yang berpengalaman dalam bidang musik. Sejak saat itu, Yui, Mio Akiyama bassist, Ritsu Tainaka drummer dan Tsumugi Kotobuki keyboardis menghabiskan waktu sekolah merkea dengan latihan, pertunjukkan, atau hanya jalan-jalan bersama. Klub ini diawasi oleh guru musik Sawako Yamanaka, yang pada akhirnya menjadi wali kelas mereka pada akhir tahun mereka di SMA. Pada kelas 2 SMA mereka, klub ini mendapat tambahan gitaris baru, bernama Azusa Nakano. Setelah Azusa bergabung, klub ini semakin terstruktur dan lebih sering berlatih. Pada akhir tahun ke-3 anggota senior klub ini, mereka setuju untuk masuk ke universitas yang sama dan mempercayakan klub pada Azusa setelah mereka lulus. Adik perempuan Yui, Ui, dan temannya Jun kemudian bergabung dengan klub bersama-sama dengan Azusa. Setelah lulus dari SMA, Yui, Mio, Ritsu, dan Tsumugi berhasil masuk Universitas yang sama. Di Universitas mereka bergabung dengan klub musik ringan bersama 3 teman baru (tiga orang tersebut merupakan satu band) mereka adalah: Akira Wada (Gitarist), Ayame Yoshida (Drummer), dan Sachi Hayashi (Bassist). Sementara itu, Azusa Nakano yang masih duduk di kelas 3 SMA meneruskan Klub Musik ringan yang ditinggalkan oleh seniornya (Yui, Mio, Ritsu, Tsumugi) dengan ia sendiri menjabat sebagai ketua klub, bersama Ui Hirasawa (adik perempuan Yui) sebagai Gitaris dan Jun Suzuki sebagai Bassist. Mereka berhasil merekrut 2 orang siswa tahun pertama, yaitu Saitou Sumire sebagai Drummer dan Nao Okuda.

Karakter

Toshimi Yotsumoto dari ASCII Media Works menyatakan bahwa karakter dari K-On! mempunyai nama belakang yang berasal dari anggota band Jepang P-Model dan The Pillows.[4] Lima karakter utama dari band K-On, Ho-kago Tea Time (放課後ティータイム Hōkago Tī Taimu?, After School Tea Time), menyanyikan sendiri lagu tema dalam animenya.

Ho-kago Tea Time

Yui Hirasawa (平沢 唯 Hirasawa Yui?)
Suara oleh: Aki Toyosaki (Jepang), Stephanie Sheh (Inggris)
Yui adalah karakter utama K-On!. Dia adalah anggota klub ini dan memainkan Heritage Cherry Sunburst Gibson Les Paul Standard gitar listrik[5][6][7] yang diberi nama "Gīta" (ギー太?).[8] Dia tidak mempunyai nilai bagus di sekolah (namun dengan dilatih secara benar, ia mendapat nilai yang baik) dan sangat mudah hilang konsentrasinya oleh hal tidak penting (pada umumnya hal yang imut dan manis). Yui adalah orang yang kikuk dan sering melamun hampir sepanjang waktu. Yui mempunyai rambut coklat sebahu (lebih panjang dari Ritsu) dan sering dikenakannya dua klip rambut kuning, dan mata coklat. Yui suka makanan apa saja (karena ia sulit untuk gendut, hal ini membuat ia Mugi, Mio,[9] dan Sawako cemburu[10]). Ia mempunyai adik perempuan bernama Ui, yang sangat dewasa dan berbeda ekstrem dengan Yui, Ui lah yang menjaga dan merawat Yui. [6] Yui berlatih keras untuk dapat bermain gitar dengan baik. Saat pertunjukkan, Yui bermain dengan semangat dan gembira, hal ini membuat penonton memberikan respon yang baik atas penampilan mereka.[11][12][13]
Yui adalah vokalis dan gitaris utama dan juga mempunyai Pitch Absolut, sehingga ia bisa menyetel gitarnya secara sempurna tanpa menggunakan tuner, yang membuat Azusa terkesan, karena ia lebih lama bermain gitar daripada Yui.[10][14] Yui mempunyai watak yang santai, tetapi mempunyai konsentrasi tinggi ketika ia ingin mencapai tujuannya; sayangnya ia hanya bisa berfokus pada satu hal saja, dan kemampuannya yang lain akan cepat turun (contohnya, Yui pada satu saat berusaha belajar untuk memperbaiki nilainya yang jelek, dan pada akhirnya ia mendapat nilai yang baik, tetapi kemampuan bermain gitarnnya akan menurun.)[15] Meskipun begitu, Yui tetap mencurahkan segala tenaganya dan berlatih keras untuk klub. Di sekolah, ia dikagumi karena suarannya yang indah. Tetapi, ia juga pernah lupa lirik lagu saat di tengah pertunjukkkan dan sering berlatih secara berlebihan, sehingga kadang-kadang ia tidak bisa bernyanyi.[11] Mio pada awalnya adalah vokalis utama, dikarenakan Yui tidak bisa bermain gitar dan menyanyi pada saat yang sama.[16][17] Yui juga sering menulis lirik yang kekanak-kanakan.[18][19]
Ritsu Tainaka (田井中 律 Tainaka Ritsu?)
Suara oleh: Satomi Satō (Jepang), Cassandra Morris Lee (Inggris)[20]
Ritsu (atau Rit-chan, panggilan oleh Yui) adalah ketua klub K-on dan memainkan Rick Marotta Signature Yamaha Hipgig drum kit warna kuning yang dikombinasikan dengan set simbal dari Avedis Zildjian,[21] meskipun ia juga memainkan white Yamaha Absolute Series drumkit warna putih pada lagu akhir anime.[5][6] Dia berkepribadian ambigu tetapi juga optimistis, sama seperti Yui, tetapi ia sering lupa atas hal-hal penting mengenai klub dan sering dimarahi oleh Mio dan Nodoka karena sering lupa menyerahkan formulir penting mengenai klub.[8][17] Ritsu adalah orang yang periang, dan sering membuat lelucon dan sindiran. Ia pintar dalam menciptakan ide-ide untuk memperoleh dana untuk klub. Ritsu mempunyai rambut coklat sebahu, dan mempunyai mata berwarna emas. Ia berkata bahwa ia memilih untuk bermain drum karena dianggap "keren", tetapi ia juga mengakui bahwa ia kesulitan memainkan instrumen yang membutuhkan pergerakan jari yang besar, seperti bass, gitas, dan keyboard.[6][22][23]
Ritsu adalah teman Mio sejak kecil dan sering menggoda Mio sehingga membuat Mio ketakutan. Dia juga dikenal sering cemburu pada teman Mio yang lain, bahkan sering menguntit Mio ketika pergi dengan temannya. Ritsu tidak berhenti berjuang demi kesuksesan klub. Meskipun mempunyai tingkah laku yang kasar, ia mendapat peran Juliet oleh mayoritas kelasnya pada pentas drama kelas Romeo and Juliet dan, pada akhirnya bisa bertingkah laku seperti gadis normal.[24] Di anime, ia menyatakan bahwa drummer favoritnya adalah Keith Moon dari The Who.[23] Dia mahir dalam memasak.[25] Ritsu mempunyai adik laki-laki bernama Satoshi (?, Suara oleh: Mika Itō).[26]
Mio Akiyama (秋山 澪 Akiyama Mio?)
Suara oleh: Yōko Hikasa (Jepang), Cristina Valenzuela (Inggris)
Mio adalah gadis pemalu di klub ini. Ia seorang kidal dan bermain instrumen kidal, 3-Color Sunburst Fender Jazz Bass dengan tortoiseshell pickguard,[5][6] meskipun ia pernah kelihatan bermain Fender Precision Bass pada volume manga pertama.[22] Ia menggunakan senar bass medium D'Addario EXL160M.[27] Bassnya diberi nama Elizabeth pada akhir anime. Walaupun pada awalnya ia ingin bergabung dengan klub litelatur, dia dipaksa bergabung dengan klub oleh teman sejak kecilnya Ritsu.[5] Ia mendapat nilai sempurna di sekolah dan sering bersikap dewasa dan kaku terutama saat Ritsu membuat masalah; kelamahannya adalah hal-hal yang menakutkan, dan ia sering pingsan ketakukan ketika diceritakan cerita berkisar hantu, darah, luka, [28] rumah hantu,[29] kepah (barnacle)[21]. Dia juga takut ketika disorot oleh lampu dan dengan mudah merasa malu, dan ia sering digoda oleh Ritsu[28] dan Sawako, penasihat klub dan wali kelas tiganya. Mio mempunyai rambut hitam lurus, dan mata abu-abu. Dia menyatakan ia memilih bass karena bass bukan merupakan pusat perhatian di band, tidak seperti gitaris.[22] Mio lebih teknis dalam hal musik, dan Yui sering datang kepadanya jika ia butuh bantuan mengenai gitar.
Bersama Yui, Mio adalah salah satu vokalis utama band, walaupun ia tidak suka menjadi pusat perhatian, Ia sering berusaha menghindar untuk menjadi lead vokal jika dimungkinkan, Mio secara umum akan bernyanyi jika Yui tidak bisa menyanyi.[11][16] Dia menulis sebagian besar lagu, walaupun sering kali menciptakan lagu yang aneh dan girlish seperti "Light and Fluffy Time".[16] Karena ia kidal, ia sering terpikat ketika ia melihat instrumen kidal, karena kelangkaannya.[8] Setelah penampilan live perdana mereka, Mio mendapat banyak penggemar yang mengikutinya,[29][30] yang dipimpin oleh mantan ketua OSIS.[31] Dikarenakan kepopulerannya, sebagian besar teman sekelasnya memilih ia sebagai Romeo pada pentas drama mereka.[24]
Tsumugi Kotobuki (琴吹 紬 Kotobuki Tsumugi?)
Suara oleh: Minako Kotobuki (Jepang), Shelby Lindley (Inggris)[20]
Tsumugi, sering dipanggil 'Mugi' oleh temannya, adalah gadis kaya dengan kepribadian lemah lembut dan manis yang bermain Korg Triton Extreme 76-key keyboard, walaupun ia juga kelihatan bermain Korg RK-100 keytar pada lagu penutup anime pada musim pertama.[5][6] Dia pada awalnya berniat untuk bergabung dengan klub paduan suara, tetapi kemudian bergabung dengan klub setelah mendapat undangan dari Mio dam Ritsu.[5] Tsumugi dianggap sangat pandai bermain piano dikarenakan ia bermain piano sejak umur empat tahun dan menang dalam banyak kontes piano.[22] Mugi mempunyai rambut pirang panjang, bergelombang dan mata berwarna biru langit. Ia adalah anak dari direktur sebuah perusahaan,[6][22] dan keluarganya mempunyai beberapa villa di Jepang[14][32] (dan bahkan ada di Finlandia). Dikarenakan ayahnya juga memiliki café,[24] ia sering membawa gula-gula dan kue manis yang beragam ke ruangan klub, dan ia sering membuat teh dengan alat set teh yang disimpannya di ruangan klub. Meskipun kaya, ia lebih tertarik dan senang pada aktivitas "normal", seperti memesan makanan cepat saji, berbagi kentang goreng dengan teman klubnya,[5] holding down part-time jobs[26] dan menawar harga.[6][22] Tsumugi kadang-kadang juga bersikap memberontak, yang berbeda dengan tingkah laku normalnya yang sopan sehingga mengejutkan teman klubnya.
Walaupun ia gadis yang manis dan lemah lembut, ia sering tertarik kepada hal aneh ketika melihat dua gadis berinteraksi secara intim bersama, kadang berimaginasi seperti more risqué di benaknya (Mio dan Ritsu sering kali menemukan hal ini. Dalam cerita kadang-kadang mengindikasikan bahwa Mugi naksir pada guru mereka yaitu, Sawako Yamanaka. Walaupun banyak hal tidak mengganggu dirinya, dia cukup sensitif atas berat badannya (sama seperti Mio),[9] dan ia merasa sedikit cemas ketika staf keluarganya mulai memanjakan teman-temannya selama kunjungan vila.[10] Dia pada akhirnya belajar bagaimana bermain gitar dari Azusa.[25]
Azusa Nakano (中野 梓 Nakano Azusa?)
Suara oleh: Ayana Taketatsu
Azusa adalah siswi dengan tahun dan kelas yang sama dengan adik perempuan Yui yaitu Ui, yang bergabung dengan klub dan menjadi gitaris ritme, ia memainkan gitar listrik Fender Mustang. Ia pada akhirnya memberi nama gitarnya dengan nama Mu, karena gitarnya adalah Mustang. Dia pada awalnya menyatakan diri sebagai gitaris pemula yang bermain gitar sejak kelas 4 SD, dan orang tuanya bekerja di band jazz.[33] Dia sering kali marah dengan adanya pesta teh dan aspek memanjakan yang ada di klub, ketika ia ingin berlatih, dan ia juga penasaran bagaimana cara klub dapat bermain dengan baik sementara mereka jarang berlatih.[34] Tetapi, ia memiliki kelemahan pada kue dan dapat ditenangkan dengan mudah, kadang kadang hanya dengan dielus-elus.[34] Dia sering dipeluk oleh Yui[10] dan dipanggil Azu-nyan setelah mencoba sepasang bando telinga kucing dan mengeong ("nyang" sama dengan "meong" di perbendaharaan kata Jepang).[33] Walaupun begitu, Azusa tidak begitu bisa merawat kucing.[26] Azusa mempunyai rambut hitam panjang, yang dikuncirnya, dan mata berwarna merah.
Di dalam band, dia sering memerhatikan Mio karena kedewasaannya dan karena Mio juga adalah bassist berpengalaman, bahkan mencoba memberikan Mio coklat pada Hari Valentine.[35] Tetapi, dia kadang-kadang tidak sengaja mengingatkan kekurangan Mio, seperti berat badannya. Dia juga melihat Mugi yang sangat cantik, dan cemburu akan rambut dan mata besarnya, dan kemudian mulai mengajarinya bermain gitar ketika mereka berdua sendirian di ruangan klub.[25] Sejak dia bergabung, Yui sering datang kepadanya untuk meminta nasihat dalam bermain gitar,[36] dan juga cara merawat gitar.Kulit Azusa sangat mudah untuk menjadi berwarna coklat, terutama saat mereka sedang di pantai.[10][14] dan saat festival musik (bahkan setelah memakai tabir surya).[37] Maka dari itu, ia sering mendapati kulitnya telah terbakar. Ia sering khawatir bahwa anggota klubnya akan meninggalkannya, karena mereka tahun lebih tua dan akan lulus. Dikarenakan hal ini, anggota klub yang lain membeli kura-kura agar ia tidak kesepian, dan diberi nama Ton.[38] Diluar band, ia sering pergi bersama dengan Ui dan Jun saat anggota klubnya sedang sibuk.[39] Ketika semua anggota lain telah lulus, ia kemudian menjadi ketua klub yang baru.[40]

Karakter sekunder

Sawako Yamanaka (山中 さわ子 Yamanaka Sawako?)
Suara oleh: Asami Sanada
Sawako adalah penasihat klub alat musik tiup pada sekolah ini. Seorang alumna dari sekolah dan anggota dari klub musik ringan saat masih menjadi siswi, ia tidak ingin orang mengetahui bahwa ia adalah mantan anggota tidak hanya band heavy metal, tetapi juga band death metal yang disebut Death Devil (dimana ia adalah gitaris dan vokalis utama dan mempunyai nama panggung "Catherine"[13]), maka dari itu ia menutupinya dengan bersikap lemat lembut pada rekan kerja dan khususnya pada murid. Dia dipaksa menjadi penasihat klub, karena ancaman Ritsu saat mengetahui masa lalunya.[17][28] Meskipun dia memiliki sikap dewas dan lembut di sekolah, Sawako (dan dipanggil "Sawa-chan" oleh Ritsu dan Yui) menunjukkan sikap yang sangat berbeda ketika ia berada di klub musik ringan. Pada kenyataannya, ia agak liar, malas, dan menjadi guru yang cukup tidak bertanggung jawab dimana ia senang mendandani anggota klub (kadang-kadang memalukan) untuk memakai kostum cosplay (seperti kostum pelayan Perancis), yang sering mencemaskan Mio.[41] Dia akan bersemangat jika ia dipuji atas kerja kerasnya.[42]
Ia menamai band dari klub dengan nama "Ho-kago Tea Time" karena anggota klub sangat lama memutuskan nama untuk bandnya.[42] Dalam anime, ia pernah bermain gitar menggantikan Yui dengan gitar listrik Epiphone "1958" Korina Flying V warna putih.[12] Dia kemudian menjadi wali kelas pada kelas tiga, dan memasukkan Nodoka dan semua anggota band (kecuali Azusa, karena ia satu tahun lebih muda) di dalam kelas yang sama, agar ia tidak perlu mengingat banyak nama.[7] Sebuah episode di anime musim kedua menyingkapkan bahwa ia mempunyai model Gibson SG pertama (dari tahun 1960an dengan stoptail bridge modifikasi) yang pada akhirnya dijual.[38] Dikarenakan relasinya yang dekat dengan anggota klub, siswi lain di kelas juga mulai menyebutnya Sawa-chan, merusak citranya sebagai guru yang lembut. Citranya kemudian semakin rusak saat Death Devil mengadakan reuni temporer saat resepsi pernikahan sesama alumnus sekokahnya. Meskipun begitu, kepopulerannya tetap tidak berubah.[43] Meskipun mempunyai sifat malas, ia masih membuktikan dirinya mampu untuk menjadi mentor, seperti yang ditunjukkan dengan kesediaannya melatih Yui sebagai vokalis utama[16] dan menghadiri pertunjukkan mereka.[11] Kemampuan Musiknya kelihatannya tidak tumpul setelah bertahun-tahun, karena ia mampu menggantikan Yui di festival sekolah tanpa bantuan nada musik, bahkan tanpa berlatih terlebih dahulu dari lagu band.[12] Sawako juga sangat cerdik: ia segera mengetahui samaran Ui ketika dia berpura-pura sebagai Yui dan beberapa kali menyatakan ke klub bahwa tidak ada hal yang tidak bisa ia lihat.[12]
Ui Hirasawa (平沢 憂 Hirasawa Ui?)
Suara oleh: Madoka Yonezawa
Ui adalah adik perempuan Yui, yang pada awal cerita adalah siswi kelas 3 SMP, tetapi setahun kemudian ia masuk SMA yang sama dengan Yui dan sekelas dengan Azusa.[11] Tidak seperti kakaknya, Ui adalah orang yang dewasa, bertanggung jawab, dan juga pandai menangani urusan rumah tangga, walaupun begitu ia juga tetap menjalin relasi yang kuat dengan Yui dan memilik cinta dan hormat yang besar atas kakaknya.[9][44] Meskipun setahun lebih mudah dari Yui, ia sangat mirip dengan Yui saat rambutnya tidak diikat dan bahkan hampir memperdaya klub.[12] Dia bermain organ,[39][45] dan juga seorang yang cepat belajar, Ui dapat bermain gitar setelah beberapa hari berlatih.[12][46] Dia merawat Yui dengan baik bahkan mengorbankan kesehatannya sendiri.[18][19] Ui sebenarnya dianggap sebagai groupie (fans) utama untuk band kakaknya dan mendukung mereka dengan sepenuh hati dan kadang-kadang memberikan narasi cerita.[40]
Nodoka Manabe (真鍋 和 Manabe Nodoka?)
Suara oleh: Chika Fujitō
Nodoka adalah teman Yui sejak kecil dan juga adalah anggota dari OSIS. Sebagai seorang gadis yang normal, sopan dan cerdas, dia umumnya terkejut dengan perilaku aneh klub, dan sering kesal dengan Ritsu setiap kali dia lupa untuk mengisi formulir aplikasi klub.[8][17] Dia berada di kelas yang sama dengan Mio di tahun kedua mereka, dan sangat menghargai persahabatan antara mereka, saat dia masih kelas dua, Mio menjadi satu-satunya orang yang dikenalnya di kelas.[47] Pada tahun ketiga, ia menjadi ketua OSIS dan berada di kelas yang sama dengan anggota klub lain. Dia secara bertahap menjadi presiden klub penggemar Mio melalui keadaan yang tidak diketahui (kemungkinan di luar kontrolnya), bahkan ketika dia awalnya menolak posisi tersebut. Nodoka memilih untuk pergi ke sebuah universitas nasional yang bertentangan dengan perguruan tinggi yang sama dengan Yui dan yang lainnya.
Jun Suzuki (鈴木 純 Suzuki Jun?)
Suara oleh: Yoriko Nagata
Jun adalah teman sekelas Azusa dan Ui dan sering jalan-jalan bersama mereka pada akhir cerita. Ui mencoba agar ia mau bergabung dengan klub tetapi akhirnya gagal karena kunjungan yang aneh pada saat pergi ke ruangan klub.[11][41] Dia bermain Yamaha Sbv500 bass di club jazzTemplat:Episode dan salah satu penggemar Mio. Tetapi kemudian, ia menyesal karena tidak bergabung dengan klub ketika ia mendengar aktivitas yang mereka lakukan dan pada akhirnya ia bergabung dengan klub musik ringan pada akhir cerita.[40] Ia memelihara kucing.[26]
Megumi Sokabe (曽我部 恵 Sokabe Megumi?)
Suara oleh: Asumi Kodama
Megumi adalah ketua OSIS sebelum Nodoka yang menggantikannya pada tahun ketiganya, ia juga adalah ketua klub fans Mio, yang kemudian juga diteruskan oleh Nodoka. Dia menguntit Mio saat hari-hari terakhirnya di SMA karena ia sangat ingin melihat Mio sekali lagi. Band HTT menyanyikan lagu padanya sebagai hadiah kelulusan. [31] Dia kemudian berteman dengan Ritsu, dimana Ritsu juga akan masuk ke universitas yang sama dengan dirinya.
Sumire Saitō (斉藤 菫 Saitō Sumire?)
Sumire adalah murid kelas 1 SMA Sakura tahun ajaran baru setelah kelulusan Yui dan saat Azusa di bangku kelas 3. Ia mempunyai rambut pirang dan sifat pemalu, dan Ia bertemu Ui, Jun dan Azusa di ruang klub musik ringan saat mencoba mengangkut tea sets milik Tsumugi.[48] Dia bekerja di kediaman Kotobuki sebagai pelayan dan menerima perintah untuk membawa pulang tea sets milik Tsumugi dari ruang klub musik ringan.
Nao Okuda (奥田 直 Okuda Nao?)
Okuda ialah murid tahun ajaran baru yang juga sekelas dengan Sumire. Ia pada umumnya tidak handal melakukan kegiatan fisik, ia menjadi anggota sementara pada beberapa klub sekolah sebelum menentukan untuk berabung dengan klub musik ringan, dan akhirnya ia hanya bergabung dengan klub tersebut karena merasa cocok dengan kegiatannya dan berusaha berjuang untuk memberi yang terbaik.[49]Seperti arti dalam nama Kanji nya, ia sangat jujur terhadap kekurangan dalam dirinya, ia langsung mengakui bahwa ia tidak bisa bermain alat musik apapun. Setelah membaca teori tentang musik di perpustakaan, ia mendapat pengetahuan musik seperti seorang ahli, namun ia tetap tidak bisa bermain alat musik apapun. Namun, setelah ia diperkenalkan dengan software pencipta musik oleh Sawako, ia mampu membuat musik dengan software tersebut dan menentukan untuk menjadi produser band di klub musik ringan. Ia merupakan anak tertua dalam lima bersaudara di keluarganya.[50]
 
ASIAN KUNGFU GENERATION


Asian Kung-Fu Generation (アジアン・カンフー・ジェネレーション Ajian Kanfū Jenerēshon?) adalah grup musik rock asal Jepang yang terdiri dari 4 orang anggota. Penggemar menyingkat nama grup ini sebagai Ajikan. Mereka berada di bawah perusahaan rekaman Ki/oon Records. Musik yang dimainkan mereka disebut rock genre Shimokita Kei yang berawal dari rumah pertunjukan di kawasan Shimokitazawa, Tokyo. Grup ini populer di luar Jepang berkat sejumlah lagunya dijadikan lagu anime Naruto dan Bleach. Album mereka juga dirilis di Taiwan dan Amerika Serikat.

Anggota

  • Masafumi Gotō (後藤正文 Gotō Masafumi?) (vokal, gitar, pencipta lagu)
Tempat tanggal lahir: Shimada, Shizuoka, Prefektur Shizuoka, 2 Desember 1976.
Nama panggilan: Gotchi; status: menikah[1]
Pendidikan: Lulus Fakultas Ekonomi (ekstension) Universitas Kanto Gakuin
  • Kensuke Kita (喜多建介 Kita Kensuke?) (gitar, vokal, pemimpin)
Tempat tanggal lahir: Yokohama, 24 Januari 1977
Nama panggilan: Kitaken, Ken-chan, Kensui
Pendidikan: Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Kanto Gakuin
  • Takahiro Yamada (山田貴洋 Yamada Takahiro?) (bass, vokal)
Tempat tanggal lahir: Fujinomiya, Prefektur Shizuoka, 19 Agustus 1977
Nama panggilan: Yama-chan, Yama-san
Pendidikan: Lulus Fakultas Sastra Universitas Kanto Gakuin
  • Kiyoshi Ijichi (伊地知潔 Ijichi Kiyoshi?) (drum)
Tempat tanggal lahir: Kamakura, Prefektur Kanagawa, 19 Agustus 1977
Nama panggilan: Kiyoshi, Kiyopon, Ijichi no Oyakata, Pīkan sensei
Pendidikan: Lulus Fakultas Teknik Universitas Kanto Gakuin

Perjalanan karier

Masa awal hingga Shimokitazawa

Grup musik ini dibentuk tahun 1996[2] sewaktu anggotanya masih bergabung dengan klub musik di kampus Universitas Kanto Gakuin, Yokohama. Sebagai Asian Kung-Fu Generation, mereka sering pentas di rumah pertunjukan di Yokohama.
Nama Asian Kung-Fu Generation adalah hasil buah pemikiran Masafumi Gotō. Ketika sedang menganggur karena tidak diterima ujian masuk universitas, Gotō berniat mendirikan band. Ketika melihat film Bruce Lee, ia mendapat ide untuk memasukkan kata "Kungfu" ke dalam nama grup musik yang akan dibentuknya. Ia juga ingin nama bandnya terdiri dari 3 kata dari bahasa Inggris seperti halnya nama grup thee michelle gun elephant yang dianggapnya bagus.[3]
Setelah lulus kuliah, mereka meneruskan karier bermusik sambil semua anggotanya bekerja sebagai pegawai. Dengan uang sendiri, mereka merekam album The Time Past and I Couldn't See You Again pada tahun 2000. Lirik dari keenam lagu yang ada di dalamnya semua dalam bahasa Inggris. Album tersebut mereka jual sambil berpentas di rumah pertunjukan, dan lewat situs web.
Pada tahun 2001, mereka menyelenggarakan acara bernama "YMD" Bayside Future di klub Club 24, Yokohama. Sementara itu, mereka juga menulis lagu pertama dengan lirik bahasa Jepang. Setelah selesai, lagu tersebut diberi judul Konayuki, dan rekamannya dikirim ke sejumlah radio FM yang memiliki acara lagu indie. Pada akhirnya, lagu Asian Kung-Fu Generation untuk pertama kalinya berhasil diputar di radio. Pada waktu itu, stasiun radio FM yang mau memutarnya adalah FM Yokohama. Masih pada tahun yang sama, mereka merekam lagu-lagu berlirik bahasa Jepang, dan dikemas album indie kedua berjudul I'm Standing Here. Seperti halnya album pertama, biaya rekaman album ini pun semuanya ditanggung mereka. Pertunjukan mereka di rumah pertunjukan (live house) di Yokohama semakin ramai dengan penonton. Sejak itu pula mereka mulai berpentas di berbagai rumah pertunjukan di distrik Shibuya, Shimokitazawa, dan Kichijōji[2], Tokyo.

Album Hōkai Amplifier hingga Sol-fa

Pada bulan November 2002, mereka merilis album mini Hōkai Amplifier di bawah label Under Flower Records. Album mini tersebut masuk ke tangga album indie Oricon di urutan ke-35.[4]Tahun berikutnya(2003), album Hōkai Amplifier dirilis kembali dengan label mayor Ki/oon Records[2]. Salah satu lagu dalam album mini tersebut, "Haruka Kanata" dijadikan lagu pembuka serial anime Naruto.
Pada bulan Mei 2003, mereka mengadakan konser di Shimokitazawa Club Shelter, Tokyo. Selain itu, mereka juga tampil dalam Fuji Rock Festival, dan Summer Sonic '03 Tokyo-Osaka. Selanjutnya, mereka menyelenggarakan konser musik rock Nano-Mugen Fes. di live house Shinjuku Loft, Tokyo, 11 Agustus 2003. Di akhir tahun, album berdurasi penuh yang pertama, Kimi Tsunagi Five M dirilis 19 November 2003, dan langsung menempati urutan ke-5 tangga album Oricon.[5]
Dari 19 Januari 19 hingga 25 Februari 2004, mereka mengadakan tur keliling pertama "Five Nano Seconds" yang terdiri dari 13 pertunjukan.[4] Singel ke-3, "Rewrite" yang dirilis 8 Agustus 2004 dipakai sebagai lagu pembuka anime Fullmetal Alchemist. Sesudah itu, singel "Siren" yang dirilis April 2004, dan singel "Rewrite" (Agustus 2004) masing-masing menduduki urutan nomor 2 dan 4 tangga singel Oricon.[2] Nama mereka semakin dikenal setelah tampil dalam 10 festival rock musim panas di berbagai daerah di Jepang, termasuk "Meet The World Beat, Fuji Rock Festival '04, dan Rock in Japan Fes '04.[4] Album kedua, Sol-fa dirilis 20 Oktober 2004, dan begitu dirilis masuk di urutan pertama tangga album Oricon selama 2 minggu berturut-turut.[5]

Fanclub dan Feedback File (tahun 2005–2007)

Pada musim panas 2005, mereka tampil kembali dalam konser Summer Sonic '05 (Tokyo & Osaka), Rock in Japan Fes. 05, dan Rising Sun Rock Fes. 2005. Singel ke-8, "World Apart" yang dirilis 15 Februari 2006 menjadi singel pertama mereka di urutan nomor satu tangga singel Oricon. Bulan berikutnya, mereka merilis album ke-3, Fanclub pada 15 Maret 2006. Dalam Fuji Rock Festival musim panas 2006, mereka untuk pertama kalinya tampil di atas Green Stage, panggung utama yang dikhususkan bagi grup musik ternama. Singel ke-9, ""Aru Machi no Gunjō"" (29 November 2006) dijadikan lagu tema untuk film anime layar lebar Tekkon Kinkreet, sekaligus lagu pertama mereka yang dijadikan lagu tema film.
Dari November 2006 hingga 11 Januari 2007, mereka tampil dalam tur keliling di arena terbuka yang pertama, "Tour Sui Cup 2006-2007 ~The start of a new season~" yang diperkirakan ditonton sebanyak 100 ribu penggemar.[4] Kesibukan mereka sebagai band menyebabkan festival rock Nano-Mugen Fes. tahun 2007 tidak bisa diselenggarakan. Sebelumnya, Asian Kung-Fu Generation terus mengadakan Nano-Mugen Fes. yang menampilkan grup-grup rock Jepang dan luar negeri sejak tahun 2003.
Pada 21 Maret 2007, mereka merilis album konser DVD yang ke-3, Eizō Sakuhinshū 3-kan ~Tour Sui Cup 2006-2007 the start of a new season~. Album DVD tersebut merupakan rekaman dari konser mereka yang diberi nama "Tour Sui Cup 2006-2007". Pada hari yang sama juga dirilis album tribut untuk grup rock Husking Bee. Dalam album yang juga berjudul Husking Bee terdapat lagu Asian Kung-Fu Generation berjudul "Kake Botan no Hama".
Untuk memperingati hari ulang tahun mereka yang ke - 10, Asian Kung-Fu Generation merilis album kompilasi pertama mereka, Feedback File pada 25 Oktober 2006. Pada album-album yang sebelumnya, mereka selalu menyisipkan single-single yang telah mereka rilis. Namun untuk album bertajuk nostalgia ini, mereka lebih memilih lagu sisi b, konser secara langsung, dan demo terdahulu dari indie-indie awal. Meskipun jarang ada hal-hal yang baru dalam album ini, terutama pada lagu-lagunya, kesuksesan penjualan dan posisi pada tangga album masih tetap meraih nomor 2.

World World World (tahun 2007–2008)

Pada musim semi tahun 2007 terbit buku biografi kedua mereka yang berjudul Haruka, Haruka. Selanjutnya, Pentaport Rock Festival 2007 yang berlangsung 29 Juli di Korea Selatan menjadi pengalaman pertama mereka pentas di luar Jepang. Pada akhir tahun 2007, singel ke-10, "After Dark" dipakai lagu pembuka serial anime Bleach.
Sementara sedang tampil pada detik-detik Tahun Baru Jepang, Ajikan kembali untuk menghabiskan beberapa bulan berikutnya kemudian menyusul persiapan rilis album studio mereka yang kelima. Kemudian pada Februari 2008, Ajikan merilis singel terakhir untuk album World World World, yang berjudul "Korogaru Iwa, Kimi ni Asa ga Furu". Bersamaan dengan hal tersebut, beberapa bulan kemudian mereka merilis album mini yang ke-dua, Mada Minu Ashita ni pada 11 Juni 2008. Meskipun tidak ada singel yang disisipkan dalam album ini, lagu yang berjudul Mustang telah meraih posisi 15 pada Japan Hot 100.

Surf Bungaku Kamakura (tahun 2008–2009)

Ajikan dan salah satu band rock alternatif Amerika yaitu Third Eye Blind, tampil sebagai pendukung di salah satu pertunjukan yang diadakan di Yokohama Bay Hall. Mereka berduet dengan menggunakan alat yang dipegang masing-masing. Kebetulan, Third Eye Blind adalah salah satu band yang tampil di Nano-Mugen Festival yang diadakan di Yokohama Arena setiap tahun.
Tahun 2008 merupakan tahun yang sibuk bagi mereka. Selain merilis tiga album buatan sendiri, mereka juga merilis album kompilasi Nano-Mugen yang ketiga yang berjudul Nano-Mugen Compilation 2008. Album ini meraih posisi 18 di tangga album. Sedangkan lagu "Natsusemi" milik Ajikan meraih posisi 36 pada Japan Hot 100 meskipun bukan berstatus sebagai singel.
Pada akhir tahun 2008, mereka merilis singel "Fujisawa Loser" dari album Surf Bungaku Kamakura. Singel ini berhasil meraih posisi 6 pada tangga lagu dan posisi 5 pada Japan Hot 100. Sedangkan Surf Bungaku Kamakura meraih posisi 2 pada tangga album. Pada bulan September, Ajikan tampil di Weezer Festival yang berhubungan dengan anggota grup musik Jepang Going Under Ground.
 

Anime

 
Anime (アニメ)

       (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".
Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka, Hal ini yang membuat beberapa televisi kabel yang terkenal akan beberapa film kartunnya, seperti Cartoon Network dan Nickelodeon mengekspor kartunnya. Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi semua orang, dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk sebuah tindakan kejahatan. Pembuat anime itu sendiri disebut animator.Para Animator itu bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas. Tapi sangat disayangkan, gaji dari para animator tersebut kecil jika dibandingkan dengan kerja keras mereka. Hal ini yang membuat para animator enggan untuk bekerja secara professional. Mereka merasa hal itu tidak sebanding dengan usaha yang telah mereka lakukan. Para animator itu sendiri sering disebut Seniman Bayangan. Karena mereka bekerja seperti seorang seniman yang berusaha mengedepankan unsur cerita dan unsur intrinsiknya.